the real other

the real other
mukjizat

Minggu, 09 Oktober 2011

Manfaat air mata

Menangis bukan sekedar pelampiasan perasaan. Menangis merupakan reaksi atas tersentuhnya hati oleh sebuah kejadian. Arti air mata yang tercurah saat menangis merupakan ungkapan perasaan atas kebahagiaan, kekecewaan juga kesedihan. Tangis adalah anugerah bagi hidup dan hati agar senantiasa menyadari fitrah kemanusiaan yang begitu indah, tetapi lemah dan tak berdaya atas kuasa Yang Maha Perkasa. Menjadi refleksi ketiadaan juga keterbatasan, tiada yang sempurna di dunia dan tak ada keabadiaan atas fana, semua yang bernyawa akan binasa. Lalu, mengapa kita menangis? Adakah manfaat air mata kita?
Menangis sudah menjadi identitas manusia sejak dilahirkan, bahkan bagi bayi, menangis dapat disimbolkan sebagai pemberitahuan bahwa ada masalah pada bayi, mungkin merasa sakit atau tidak nyaman. Menangis menjadi hal pertama yang bisa dilakukan generasi Adam dan Hawa di bumi ini. Sebelum bisa bicara, sebelum mampu tertawa, sebelum siap berjalan, tangis itu sudah ada pada diri tiap manusia. Tanpa diajarkan pun, semua bayi, semua anak, semua manusia bisa menangis karena tangis merupakan fitrah yang melekat pada kemanusiaan. Tangis merupakan bentuk kepekaan yang bisa menjadi alat pendeteksi perasaan seseorang. Ketika menangis, biarkan menangis, jangan dipendam. Menangis bukanlah kesalahan yang harus dihakimi. Menangis itu kebebasan jiwa untuk mengungkapakan perasaan yang tersimpan, yang tersisa dan terbiar di dasar keinginan.
Terlepas dari berbagai alasan yang melatarbelakangi tangisan, aktivitas mengeluarkan air mata ini ternyata memberikan manfaat, baik secara psikologis, sosial, medis maupun spiritual. Hal ini didasarkan pada beberapa penelitian para ilmuwan yang mengaitkan aktivitas menangis dengan efek psikologis dan medis.
Secara psikologis, menangis mampu membuat perasaan menjadi lebih baik, nyaman, dan tenang karena tangisan dapat membantu menyingkirkan kimiawi stres dalam tubuh. Berkaitan dengan ini, ada 4 manfaat menangis.
1. Meningkatkan mood
Menangis bisa menurunkan tingkat depresi seseorang. Dengan menangis, mood akan  terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena luapan perasaan atau emosi mengandung 24% protein albumin yang bermanfaat dalam mengatur kembali sistem metabolisme tubuh. Air mata tipe ini jelas lebih baik dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.
2. Mengurangi stress
Penelitian menyatakan bahwa air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin.
3. Melegakan perasaan
Sepertinya, setiap orang merasakan hal ini setelah menangis. Setelah menangis, berbagai masalah dan cobaan yang mendera, kekesalan dan amarah yang menyesak,  serta goresan sakit hati biasanya berkurang dan muncullah perasaan lega.
Perasaan lega yang dialami seseorang setelah menangis muncul karena sistem limbik, otak dan jantung menjadi lancar. Karena itu, keluarkanlah masalah di pikiran dengan menangis, jangan dipendam karena bisa menjadi tangisan yang meledak-ledak. Malu menagis sesak di dada, tertahan menjadi ganjalan perasaan yang sewaktu-waktu bisa memporakporandakan pertahanan jiwa, rasa bahkan raga.
4. Menjadi penghalang agresivitas
Orang yang sedang memuncak tingkat emosinya, meletup amarahnya biasanya akan berlaku dan bersikap lebih agresif bahkan bisa berdampak destruktif. Emosi yang diluapkan dengan menangis mampu menjadi penghalang agresivitas. Seperti yang diungkapkan Oren Hasson, seorang ilmuwan dari Univesitas Tel Aviv, Israel, bahwa dengan air mata, seseorang sebenarnya tengah menurunkan mekanisme pertahanan dirinya dan memberikan simbol dirinya tengah menyerah.
Pernyataan Orren Hasson mengenai turunnya agresivitas seseorang dengan menagis bisa memberikan sebuah kausalitas terhadap keberadaan dan hubungan seseorang secara sosial. Menangis bisa membantu seseorang membangun sebuah komunitas. Biasanya seseorang menangis setelah menceritakan masalahnya kepada teman-temannya atau seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan juga bersosialisasi. Dengan demikian, hubungan sosial bisa menjadi lebih dekat, sehingga mampu memupuk persahabatan yang lebih langgeng. Dalam hubungan kelompok seperti persahabatan atau pertemanan, menangis bisa dianggap sebagai bentuk keterpaduan antara satu dengan lainnya. Bahkan ada beberapa kasus yang mengidentifikasikan bahwa menangis bisa menimbulkan empati seorang musuh untuk tidak menyerang lawannya. Air mata bisa menjadi senjata yang meluruhkan amarah dan kebencian bahkan mungkin peperangan (tentunya bukan air mata buaya!). Karena alasan inilah maka banyak jiwa yang luluh karena tangisan, tersentuh, tergugah bahkan terbelenggu tangisan seseorang..
Meski demikian, menangis tidak akan selalu manjur dalam beberapa kondisi. Oleh sebab itu dalam beberapa kesempatan menangis justru tak dapat memberikan dampak seperti yang diperkirakan. Bahkan sebaiknya dihindari. Dalam bekerja misalnya, aktifitas menangis bahkan sebaiknya tak perlu ditampakkan. Mungkin dalam bekerja menangis justru akan ditanggapi sebagai bentuk kelemahan dan sifat menyerah yang sangat dijauhi dalam dunia kerja. Tapi mungkin tak berlaku untuk profesi yang menuntut empati
Dari segi medis, kegiatan mengundang dan mencurahkan air mata ini memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, khususnya mata. Manfaat tersebut sebagaimana dikutif dari Beliefnet di antaranya :
  1. Membantu penglihatan. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
  2. Membunuh bakteri. Air mata berfungsi sebagai antibakteri alami. Tanpa obat tetes mata, sebenarnya mata sudah mempunyai proteksi sendiri. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 % bakteri yang tertinggal hanya dalam 5 menit. Misalnya, bakteri yang terserap dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin, serta tempat-tempat yang mengandung bakteri.
  3. Mengeluarkan racun. William Frey, seorang ahli biokimia yang telah melakukan beberapa studi tentang air mata menyatakan bahwa air mata yang keluar saat menangis karena faktor emosional ternyata mengandung racun. Jadi, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa racun dari dalam tubuh terbawa dan dikeluarkan melalui mata.
  4. Membantu melawan penyakit. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi. Bagaimanapun, perasaan tertekan dan tersakiti bisa membuat seseorang stres. Endapan stres yang terpendam dengan menahan tangisan inilah yang sering menimbulkan gejala tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya yang dipicu oleh stres.
Menangis tak selalu identik dengan sosok perempuan. Setiap raga yang memiliki jiwa pasti pernah menangis, setidaknya menangis dalam hati, menangis ketika masih bayi, dan menangis di hadapan Tuhan. Tangisan tidak selalu berarti kerapuhan, kecengengan atau kelemahan seseorang. Jika tangisan bisa melemahkan seseorang, tangisan pun bisa menguatkan ketegaran seseorang untuk berjuang. Dalam kepasrahan yang dalam, tangisan mampu mengembalikan kesadaran seseorang kan fitrahnya sebagai manusia dan hamba Yang Maha Sempurna, sehingga tangisan mampu melarutkan sebuah jiwa dalam doa yang khusyuk, taubat yang sesungguhnya hingga totalitas penyerahan diri kepada Tuhan.. Ini yang disebut tangisan spiritual.Tangisan ini yang senantiasa dicurahkan oleh para Utusan Tuhan serta kaum yang beriman. Menjadi pengantar kesadaran akan ketidakberdayaan, kelemahan dan kelalaian dalam menghamba. Menjadi penutur sujud, penyerahan dan kepasrahan dalam taubat demi mengharap maaf Yang Maha Pemaaf..Ketika Adam dan Hawa diturunkan ke bumi secara terpisah mereka menangis. Tangis taubat sepasang insan ini merupakan refleksi kesadaran dan realisasi sesal atas  dosa yang telah mereka lakukan. Robbana Ya Robbana dzolamna anfusana waillam tagfir lana watarhamna lana kunanna minal khosirin. Mereka pun kembali menangis saat dipertemukan dan dipersatukan kembali oleh Yang Maha Pengampun untuk melahirkan generasi manusia. Tangis bahagia mereka menjadi ungkapan rasa syukur atas kebesaran-Nya.
Kita sering menangis ketika hati terluka, curhat__mengadukan sejuta masalah, meminta selaksa kemudahan, memohon segudang rezeki dalam hidup kita atau sekedar menyatakan ketidakmampuan menghadapi cobaan hidup kepada Yang Maha Hiidup. Setelah mengadukan semua kepada-Nya, ada setitik tenang dalam hati, setetes spirit untuk kembali memberdayakan ikhtiar hidup di atas keyakinan akan pertolongan-Nya. Doa, dzikir dan air mata mampu menutrisi hati untuk kembali menafaskan-Nya. Di sanalah fitrah itu berkarya, menumbuhkan rasa sakit, menyisipkan luka dan kecewa, memekarkan kebahagiaan, dalam sebuah tangisan yang bermakna agar kita menyadari eksistensi dan kekuasaan Yang Maha Kuasa. Karena itu, menangis yang utama ialah menangis karena dosa, dan tangis yang sempurna adalah tangisan demi Yang Maha Cinta.
Tuhan tidak pernah menghakimi makhluk-Nya. Segala derita dan kemelut masalah bukan karena kehendak dan takdir semata, melainkan karena perbuatan kita sendiri. Maka, jangan menghakimi sebuah tangisan dan bijaklah menghadapi tangisan karena kita tak pernah benar-benar tahu dalamnya rasa hati seseorang. Biarkan menangis. Jika tak mampu meredakan, diamlah. Bila tak ingin menyaksikan, tinggalkan sejenak hingga ia menemukan ruang yang tenang. Mungkin ia butuh waktu untuk meluapkan perasaan. Mungkin juga butuh jeda untuk berdamai dengan perasaan dan kenyataan hingga ia mampu untuk mengungkapkan alasan (karena manusia senantiasa mempertanyakan alasan). Itulah bentuk apresiasi atas tangisan, tak perlu selalu dengan kata-kata karena di suatu keadaan sikap dan perlakuan lebih menunjukkan pengertian dan penghargaan. Hidup dan para pemeran cerita kehidupan butuh apresiasi karena dengan mengapresiasi kehidupan kita akan menemukan makna hidup. Memberi apresiasi yang pantas untuk sebuah tangisan pun merupakan wujud memahami dan mengerti hati orang-orang yang kita cintai.
Menangislah, tapi jangan menangisi untuk mempertanyakan keadilan Tuhan dalam ekspresi ratapan, serta reaksi ketidakyakinan atas kebesaran Yang Maha Besar. Dengan atau tanpa air mata, tangis tetaplah tangis yang mengekspresikan perasaan atas kenyataan, atas keadaan. (Nia Hidayati) referensi : www.lintasberita.com; kotametropolis.com
»»  READMORE...

Kamis, 26 Mei 2011

73 Manfaat Dzikir Bagi Manusia ( 73 Benefits of Dhikr For Humans)

  1. Mengusir setan dan menjadikannya kecewa.
  2. Membuat Allah ridah.
  3. Menghilangkan rasa sedih,dan gelisah dari hati manusia.
  4. Membahagiakan dan melapangkan hati.
  5. Menguatkan hati dan badan.
  6. Menyinari wajah dan hati.
  7. Membuka lahan rezeki.
  8. Menghiasi orang yang berdzikir dengan pakaian kewibawaan, disenangi dan dicintai manusia.
  9. Melahirkan kecintaan.
  10. Mengangkat manusia ke maqam ihsan.
  11. Melahirkan inabah, ingin kembali kepada Allah.
  12. Orang yang berdzikir dekat dengan Allah.
  13. Pembuka semua pintu ilmu.
  14. Membantu seseorang merasakan kebesaran Allah.
  15. Menjadikan seorang hamba disebut disisi Allah.
  16. Menghidupkan hati.
  17. Menjadi makanan hati dan ruh.
  18. Membersihkan hati dari kotoran.
  19. Membersihkan dosa.
  20. Membuat jiwa dekat dengan Allah.
  21. Menolong hamba saat kesepian.
  22. Suara orang yang berdzikir dikenal di langit tertinggi.
  23. Penyelamat dari azab Allah.
  24. Menghadirkan ketenangan.
  25. Menjaga lidah dari perkataan yang dilarang.
  26. Majlis dzikir adalah majlis malaikat.
  27. Mendapatkan berkah Allah dimana saja.
  28. Tidak akan merugi dan menyesal di hari kiamat.
  29. Berada dibawah naungan Allah dihari kiamat.
  30. Mendapat pemberian yang paling berharga.
  31. Dzikir adalah ibadah yang paling afdhal.
  32. Dzikir adalah bunga dan pohon surga.
  33. Mendapat kebaikan dan anugerah yang tak terhingga.
  34. Tidak akan lalai terhadap diri dan Allah pun tidak melalaikannya.
  35. Dalam dzikir tersimpan kenikmatan surga dunia.
  36. Mendahului seorang hamba dalam segala situasi dan kondisi.
  37. Dzikir adalah cahaya di dunia dan ahirat.
  38. Dzikir sebagai pintu menuju Allah.
  39. Dzikir merupakan sumber kekuatan qalbu dan kemuliaan jiwa.
  40. Dzikir merupakan penyatu hati orang beriman dan pemecah hati musuh Allah.
  41. Mendekatkan kepada ahirat dan menjauhkan dari dunia.
  42. Menjadikan hati selalu terjaga.
  43. Dzikir adalah pohon ma’rifat dan pola hidup orang shalih.
  44. Pahala berdzikir sama dengan berinfak dan berjihad dijalan Allah.
  45. Dzikir adalah pangkal kesyukuran.
  46. Mendekatkan jiwa seorang hamba kepada Allah.
  47. Melembutkan hati.
  48. Menjadi obat hati.
  49. Dzikir sebagai modal dasar untuk mencintai Allah.
  50. Mendatangkan nikmat dan menolak bala.
  51. Allah dan Malaikatnya mengucapkan shalawat kepada pedzikir.
  52. Majlis dzikir adalah taman surga.
  53. Allah membanggakan para pedzikir kepada para malaikat.
  54. Orang yang berdzikir masuk surga dalam keadaan tersenyum.
  55. Dzikir adalah tujuan prioritas dari kewajiban beribadah.
  56. Semua kebaikan ada dalam dzikir.
  57. Melanggengkan dzikir dapat mengganti ibadah tathawwu’.
  58. Dzikir menolong untuk berbuat amal ketaatan.
  59. Menghilangkan rasa berat dan mempermudah yang susah.
  60. Menghilangkan rasa takut dan menimbulkan ketenangan jiwa.
  61. Memberikan kekuatan jasad.
  62. Menolak kefakiran.
  63. Pedzikir merupakan orang yang pertama bertemu dengan Allah.
  64. Pedzikir tidak akan dibangkitkan bersama para pendusta.
  65. Dengan dzikir rumah-rumah surga dibangun, dan kebun-kebun surga ditanami tumbuhan dzikir.
  66. Penghalang antara hamba dan jahannam.
  67. Malaikat memintakan ampun bagi orang yang berdzikir.
  68. Pegunungan dan hamparan bumi bergembira dengan adanya orang yang berdzikir.
  69. Membersihkan sifat munafik.
  70. Memberikan kenikmatan tak tertandingi.
  71. Wajah pedzikir paling cerah didunia dan bersinar di ahirat.
  72. Dzikir menambah saksi bagi seorang hamba di ahirat.
  73. Memalingkan seseorang dari membincangkan kebathilan.
»»  READMORE...

Senin, 23 Mei 2011

11 sifat orang beriman


Pertama, sifat tawadhu’.
Tawadhu’ adalah lawan dari sifat takabbur. Tawadhu’ adalah sifat yang selalu merendah, merupakan sifat yang sangat disukai oleh Allah. Jika orang yang memiliki sifat ini adalah orang yang sangat disukai oleh Allah, maka orang yang memiliki sifat takabbur adalah orang yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Di dalam suatu hadits disebutkan, jika ada seseorang yang di dalam dirinya terdapat sifat sombong walaupun hanya sebesar biji zarrah (biji sawi), maka Allah akan mengharamkan surga baginya.
Kedua, selalu mengucapkan ucapan-ucapan yang baik (al-kalamuth thayyib).
Maksudnya adalah, bahwa orang tersebut senantiasa mengucapkan kalimat-kalimat yang baik, walaupun orang lain selalu mengejeknya dengan kalimat-kalimat yang tidak mengenakkan. Artinya, bahwa ‘ibaadurrahman adalah orang-orang yang senantiasa mengeluarkan ucapan-ucapan yang baik, senantiasa bersikap dengan sikap yang baik, senantiasa menimbulkan kebajikan-kebajiikan walaupun di tengah orang-orang yang tidak mau berbuat kebajikan kepadanya.
Ketiga, yaitu orang beriman yang suka tahajjud di malam hari.
Firman Allah pada Al-Furqaan ayat 64:
Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. (Q.S. Al-Furqaan: 64)
Bangun di malam hari setelah tidur, untuk kemudian melakukan shalat tahajjud bukanlah hal yang mudah dilakukan. Tetapi apabila kita membiasakan diri, maka secara otomatis pada saatnya kita akan terbangun, sehingga hal seperti ini mudah saja untuk dilakukan. Mengapa tahajjud ini penting? Karena jika ibadah dilakukan di tempat yang sepi, maka konsentrasi kita akan lebih terpusat, dibandingkan ibadah di tengah keramaian.
Keempat, yaitu merasa takut akan siksa Allah SWT.
Firman Allah pada Al-Furqan ayat 65-66:
(65) Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal“.
(66) Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (Q.S. Al-Furqaan: 65-66)
Orang yang senantiasa takut terhadap azab Allah, maka akan menyebabkannya selalu mematuhi dan mentaati perintah-perintah Allah dan senantiasa meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah SWT. Di dalam Al-Qur’an digambarkan, bahwa di saat menghadapi sakaratul maut, maka bagi mereka yang belum memiliki persiapan menghadapi alam kubur dan alam akhirat itu lalu meminta kepada Allah untuk menunda kematiannya, karena mereka belum banyak melakukan ibadah kepada Allah. Lalu Allah menjawab, “Apabila ajal mendatangi seseorang, maka ajal tersebut tak bisa diundur dan tidak juga bisa dipercepat.”
Kelima, yaitu sederhana (moderat) di dalam berinfaq.
Firman Allah pada Al-Furqan ayat 67:
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. (Q.S. Al-Furqan: 67)


Keenam, menjauhkan diri dari sifat syirik.
(68) Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya).

Ketujuh, menjauhkan diri dari melakukan perbuatan membunuh yang diharamkan oleh Allah SWT.
Kedelapan, menjauhkan diri dari perbuatan berzina.

 Kesembilan, menjauhkan diri dari bersaksi palsu.

Kesepuluh, senang menerima nasehat yang baik.
Kesebelas, senantiasa berdo’a dan bermunajjat kepada Allah.


Disarikan dari Pengajian Umum
yang disampaikan oleh:
Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, M.A.
pada tanggal 22 April 2008
di Masjid Agung Sunda Kelapa – Jakarta
Transkriptor: Hanafi Mohan






»»  READMORE...

Kamis, 19 Mei 2011

remaja islam bangkitlah

»»  READMORE...

akar sejarah ideologi kapitalisme masuk Indonesia

Akar Pemikiran Ideologi Kapitalisme/Liberalisme
Oleh KH. M. Shiddiq Al-Jawi
Akar Pemikiran Liberal
Pemikiran liberal (liberalisme) adalah satu nama di antara nama-nama untuk menyebut ideologi Dunia Barat yang berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah berarti “bebas dari batasan” (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. (Adams, 2004:20). Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.
Ideologi Barat itu juga dapat dinamai dengan istilah kapitalisme atau demokrasi. Jika istilah kapitalisme lebih digunakan untuk menamai sistem ekonominya, istilah demokrasi sering digunakan untuk menamai sistem politik atau pemerintahannya. (Ebenstein & Fogelman, 1994:183). Namun monopoli istilah demokrasi untuk ideologi Barat ini sebenarnya kurang tepat, karena demokrasi juga diserukan oleh ideologi sosialisme-komunisme dengan nama “demokrasi rakyat”, yakni bentuk khusus demokrasi yang menjalankan fungsi diktatur proletar. (Budiardjo, 1992:89).
Walhasil, ideologi Barat memang mempunyai banyak nama, bergantung pada sudut pandang yang digunakan. Namun, yang lebih penting adalah memahami akar pemikiran liberal yang menjadi pondasi bagi seluruh struktur bangunan ideologi Barat.
Menurut Ahmad Al-Qashash dalam kitabnya Usus Al-Nahdhah Al-Rasyidah (1995:31) akar ideologi Barat adalah ide pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme), yang pada gilirannya melahirkan pemisahan agama dari negara. Sekularisme inilah yang menjadi induk bagi lahirnya segala pemikiran dalam ideologi Barat. Berbagai bentuk pemikiran liberal seperti liberalisme di bidang politik, ekonomi, ataupun agama, semuanya berakar pada ide dasar yang sama, yaitu sekularisme (fashl al-din ‘an al-hayah).
Sejarah Pemikiran Liberal
Pemikiran liberal mempunyai akar sejarah sangat panjang dalam sejarah peradaban Barat yang Kristen. Pada tiga abad pertama Masehi, agama Kristen mengalami penindasan di bawah Imperium Romawi sejak berkuasanya Kaisar Nero (tahun 65). Kaisar Nero bahkan memproklamirkan agama Kristen sebagai suatu kejahatan. (Idris, 1991:74). Menurut Abdulah Nashih Ulwan (1996:71), pada era awal ini pengamalan agama Kristen sejalan dengan Injil Matius yang menyatakan,”Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar dan berikanlah kepada Tuhan apa yang menjadi milik Tuhan.” (Matius, 22:21).
Namun kondisi tersebut berubah pada tahun 313, ketika Kaisar Konstantin (w. 337) mengeluarkan dekrit Edict of Milan untuk melindungi agama Nasrani. Selanjutnya pada tahun 392 keluar Edict of Theodosius yang menjadikan agama Nasrani sebagai agama negara (state-religion) bagi Imperium Romawi. (Husaini, 2005:31). Pada tahun 476 Kerajaan Romawi Barat runtuh dan dimulailah Abad Pertengahan (Medieval Ages) atau Abad Kegelapan (Dark Ages). Sejak itu Gereja Kristen mulai menjadi institusi dominan. Dengan disusunnya sistem kepausan (papacy power) oleh Gregory I (540-609 M), Paus pun dijadikan sumber kekuasaan agama dan kekuasaan dunia dengan otoritas mutlak tanpa batas dalam seluruh sendi kehidupan, khususnya aspek politik, sosial, dan pemikiran. (Idris, 1991:75-80; Ulwan, 1996:73).
Abad Pertengahan itu ternyata penuh dengan penyimpangan dan penindasan oleh kolaborasi Gereja dan raja/kaisar, seperti kemandegan ilmu pengetahuan dan merajalelanya surat pengampunan dosa. Maka Abad Pertengahan pun meredup dengan adanya upaya koreksi atas Gereja yang disebut gerakan Reformasi Gereja (1294-1517), dengan tokohnya semisal Marthin Luther (w. 1546), Zwingly (w. 1531), dan John Calvin (w. 1564). Gerakan ini disertai dengan munculnya para pemikir Renaissans pada abad XVI seperti Machiaveli (w. 1528) dan Michael Montaigne (w. 1592), yang menentang dominasi Gereja, menghendaki disingkirkannya agama dari kehidupan, dan menuntut kebebasan.
Selanjutnya pada era Pencerahan (Enlightenment) abad XVII-XVIII, seruan untuk memisahkan agama dari kehidupan semakin mengkristal dengan tokohnya Montesquieu (w. 1755), Voltaire (w. 1778), dan Rousseau (1778). Puncak penentangan terhadap Gereja ini adalah Revolusi Perancis tahun 1789 yang secara total akhirnya memisahkan Gereja dari masyarakat, negara, dan politik. (Qashash, 1995:30-31). Sejak itulah lahir sekularisme-liberalisme yang menjadi dasar bagi seluruh konsep ideologi dan peradaban Barat.
Sejarah Masuknya Pemikiran Liberal di Indonesia
Sekularisme sebagai akar liberalisme masuk secara paksa ke Indonesia melalui proses penjajahan, khususnya oleh pemerintah Hindia Belanda. Prinsip negara sekular telah termaktub dalam Undang-Undang Dasar Belanda tahun 1855 ayat 119 yang menyatakan bahwa pemerintah bersikap netral terhadap agama, artinya tidak memihak salah satu agama atau mencampuri urusan agama. (Suminto, 1986:27).
Prinsip sekular dapat ditelusuri pula dari rekomendasi Snouck Hurgronje kepada pemerintah kolonial untuk melakukan Islam Politiek, yaitu kebijakan pemerintah kolonial dalam menangani masalah Islam di Indonesia. Kebijakan ini menindas Islam sebagai ekspresi politik. Inti Islam Politiek adalah : (1) dalam bidang ibadah murni, pemerintah hendaknya memberi kebebasan, sepanjang tidak mengganggu kekuasaan pemerintah Belanda; (2) dalam bidang kemasyarakatan, pemerintah hendaknya memanfaatkan adat kebiasaan masyarakat agar rakyat mendekati Belanda; (3) dalam bidang politik atau kenegaraan, pemerintah harus mencegah setiap upaya yang akan membawa rakyat pada fanatisme dan ide Pan Islam. (Suminto, 1986:12).
Politik Etis yang dijalankan penjajah Belanda di awal abad XX semakin menancapkan liberalisme di Indonesia. Salah satu bentuk kebijakan itu disebut unifikasi, yaitu upaya mengikat negeri jajahan dengan penjajahnya dengan menyampaikan kebudayaan Barat kepada orang Indonesia. Pendidikan, sebagaimana disarankan Snouck Hurgronje, menjadi cara manjur dalam proses unifikasi agar orang Indonesia dan penjajah mempunyai kesamaan persepsi dalam aspek sosial dan politik, meski pun ada perbedaan agama. (Noer, 1991:183).
Proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945 seharusnya menjadi momentum untuk menghapus penjajahan secara total, termasuk mencabut pemikiran sekular-liberal yang ditanamkan penjajah. Tapi sayang sekali ini tidak terjadi. Revolusi kemerdekaan Indonesia hanyalah mengganti rejim penguasa, bukan mengganti sistem atau ideologi penjajah. Pemerintahan memang berganti, tapi ideologi tetap sekular. Revolusi ini tak ubahnya seperti Revolusi Amerika tahun 1776, ketika Amerika memproklamirkan kemerdekaannya dari kolonialisasi Inggris. Amerika yang semula dijajah lantas merdeka secara politik dari Inggris, meski sesungguhnya Amerika dan Inggris sama-sama sekular.
Ketersesatan sejarah Indonesia itu terjadi karena saat menjelang proklamasi (seperti dalam sidang BPUPKI), kelompok sekular dengan tokohnya Soekarno, Hatta, Ahmad Soebarjo, dan M. Yamin telah memenangkan kompetisi politik melawan kelompok Islam dengan tokohnya Abdul Kahar Muzakkir, H. Agus Salim, Abdul Wahid Hasyim, dan Abikoesno Tjokrosoejoso. (Anshari, 1997:42). Jadilah Indonesia sebagai negara sekular.
Karena sudah sekular, dapat dimengerti mengapa berbagai bentuk pemikiran liberal sangat potensial untuk dapat tumbuh subur di Indonesia, baik liberalisme di bidang politik, ekonomi, atau pun agama. Dalam bidang ekonomi, liberalisme ini mewujud dalam bentuk sistem kapitalisme (economic liberalism), yaitu sebuah organisasi ekonomi yang bercirikan adanya kepemilikan pribadi (private ownership), perekonomian pasar (market economy), persaingan (competition), dan motif mencari untung (profit). (Ebenstein & Fogelman, 1994:148). Dalam bidang politik, liberalisme ini nampak dalam sistem demokrasi liberal yang meniscayakan pemisahan agama dari negara sebagai titik tolak pandangannya dan selalu mengagungkan kebebasan individu. (Audi, 2002:47). Dalam bidang agama, liberalisme mewujud dalam modernisme (paham pembaruan), yaitu pandangan bahwa ajaran agama harus ditundukkan di bawah nilai-nilai peradaban Barat. (Said, 1995:101).
Tokoh-Tokoh Liberal Indonesia
Komaruddin Hidayat dalam tulisannya Islam Liberal di Indonesia dan Masa Depannya (Republika, 17-18 Juli 2001) memasukkan Soekarno dan Hatta sebagai tokoh-tokoh Islam Liberal. (Husaini & Hidayat, 2002:34). Benar, Komaruddin Hidayat tidak sedang mengigau. Soekarno dan Hatta memang tokoh liberal di Indonesia karena keduanya ngotot menyerukan sekularisme bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Soekarno adalah seorang sekular. Pada tahun 1940 Soekarno pernah menulis artikel Apa Sebab Turki Memisah Agama dari Negara, yang mempropagandakan sekularisme Turki sebagai suatu teladan yang patut dicontoh. (Noer, 1991:302). Beberapa buku telah ditulis khusus untuk membongkar sekularisme Soekarno, seperti buku Sekularisme Soekarno dan Mustafa Kamal karya Abdulloh Shodiq (1992) dan buku Islam Ala Soekarno Jejak Langkah Pemikiran Islam Liberal di Indonesia karya Maslahul Falah (2003).
Hatta juga seorang sekular. Prof. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 menggambarkan pendirian sekular dari Hatta dalam sidang BPUPKI dengan berkata,”Memang di sini terlihat ada dua paham, ialah : paham dari anggota-anggota ahli agama, yang menganjurkan supaya Indonesia didirikan sebagai negara Islam, dan anjuran lain, sebagai telah dianjurkan oleh Tuan Mohammad Hatta, ialah negara persatuan nasional yang memisahkan urusan negara dan urusan Islam, dengan lain perkataan : bukan negara Islam.” (Anshari, 1997:27).
Jadi, Soekarno dan Hatta sebenarnya bukan pahlawan dan bukan teladan yang baik bagi bangsa Indonesia yang mayoritas muslim. Keduanya hanyalah bagian dari kelompok sekular di negeri ini yang hakikatnya tidak melakukan apa-apa, selain melestarikan ideologi penjajah di Indonesia dengan mengikuti model negara sekular yang dijalankan kaum Yahudi dan Nasrani yang kafir.
Seharusnya umat Islam tidak boleh mengikuti jalan hidup kaum Yahudi dan Nasrani (QS Al-Maidah:51), meski kita tak perlu terlampau heran kalau memang terjadi. Karena Rasulullah SAW jauh-jauh hari telah berpesan : “Sungguh kamu akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta, hingga kalau mereka masuk lubang biawak, kamu akan tetap mengikuti mereka.” Para shahabat bertanya,”Apakah mereka Yahudi dan Nasrani?” Jawab Rasulullah SAW,”Lalu siapa lagi?” (HR Bukhari & Muslim). Wallahu a’lam.
»»  READMORE...

Remaja Islam Bangkitlah..

Seruan mulia terdengar
Menyeru kalian remaja islam
Tinggalkan kotor hidup jahiliyah
Sambutlaaah…
Bersih hidup dalam tatanan syariah
Pribadi remaja nan tegar
Perkuat iman hadapi zaman
Mulia remaja bersama islam
Sambutlaah..
Bersih hidup dalam tatanan syariah
Jangan ikuti gaya hidup jahiliyah
Merusak raga jiwa serta agama
Merusak pribadi keluarga negara
Ayo luruskan dengan islam
Citra remaja islam agung nan mulia
Kuat aqidah patuh terapkan syariah
Bersama berdakwah merindukan khilafah
Ayo bangkitlah remaja islam
»»  READMORE...

Rabu, 18 Mei 2011

Donald Trump: Islam adalah masalah bagi Amerika Serikat


http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=99869
Donald Trump: Hentikan Anggap Baik Muslim, Lihatlah Apa yang Terjadi!

WASHINGTON - Miliarder Amerika Serikat yang kemungkinan akan menantang Barack Obama pada pencalonan presiden 2012 mendatang menyatakan Islam adalah masalah bagi Amerika Serikat. Dalam wawancara yang akan ditayangkan pekan ini di CBN, ia menyatakan kesan islam di AS selalu "dimanis-maniskan".

“Bill O’Reilly bertanya pada saya, apakah ada problem menyangkut islam? Dan saya jawab dengan pasti, ya. Saya katakan, saya tak melihat seorang Swedia yang merobohkan menara WTC. Ini sangat penting," ujarnya.

Donald Trump muncul pada 700 Christian Broadcasting Network's Club pekan ini untuk membahas segala sesuatu dari keyakinan agama, sikap anti-aborsi, dan Alquran yang disebutnya sebagai kitab suci dengan "getaran sangat negatif."

Dia menyatakan, banyak yang mengangguk dengan analisanya. "Saat saya bilang Muslim adalah masalah, mereka tidak lantas bilang, 'oh, tidak, mereka baik'. banyak yang bilang Muslim adalah wonderful people, tapi lihatlah apa yang terjadi. Lihatlah apa yang terjadi pada kota ini, pada WTC, dan banyak tempat di negeri ini."

Trump mengaku pernyataannya memang sangat kontroversial, namun itulah yang sesungguhnya terjadi di AS. "Jangan bilang tidak ada masalah dengan Muslim, semuanya indah, lalu melupakan World Trade Center. Anda harus berbicara kebenaran. Sangat politis memang, tapi benar bahwa negara ini berantakan," katanya.

Trump, dikabarkan akan maju menyalonkan diri menjadi presiden AS dalam pemilihan tahun ini. Trump akan meminta dukungan dari Partai Republik, yang pada 2008 lalu calonnya kalah oleh Barack Obama dari Partai Demokrat.

Menurut Associated Press, Trump yang terkenal dengan bisnis perkantoran dan permukimannya ini akan mengadakan sesi jumpa pers terkait pencalonannya. Namun ia menyatakan kepastian pencalonannya akan diambil pada Juni 2011. Salah satu rekan Trump juga dikabarkan terus melobi Partai Republik untuk memuluskan langkah Trump.

Sumber :
forum.vivanews.com
»»  READMORE...

Selasa, 17 Mei 2011

Apakah makna syariat, hakikat , makrifat itu ?

Sebenarnya syariat itu tidak bisa dipisahkan dengan hakikat dan
makrifat. Karena dibalik syariat itu ada hakikat ....seperti wujud
gula tidak bisa dipisah dengan manisnya... Jika ada orang yang
memakan gula namun tidak merasakan "manis" maka berarti ada yang
salah atas lidah orang itu, ... mungkin sedang sakit (sariawan).
Begitu pula orang yang melakukan shalat, jika dia tidak merasakan apa-
apa dalam shalatnya, maka jelas ada yang salah didalam hatinya, ...
mungkin hatinya sedang sakit, sehingga tidak mampu menangkap
kelezatan shalat tersebut ... Hatinya tertutup karena tidak mendapat
sinar ilahy.

Hakikat itu adalah kebenaran atas syariat itu sendiri, misalnya ada
nash yang menyatakan bahwa "berpuasalah maka niscaya kalian akan
sehat". Kalimat ini adalah teks syariat, yang jika kita melakukan
puasa dengan benar, ... dan ternyata kita mendapatkan manfaat dari
puasa, seperti merasa badan lebih sehat dari sebelumnya... Dan para
pakar menyatakan, bahwa memang puasa itu menyebabkan sehat bagi tubuh
manusia maupun mental ..... Hal inilah yang dimaksud dengan hakikat /
rahasia dibalik syariat atau firman.

Kalau anda mendapatkan manfaat itu, maka anda adalah orang yang
disebut yang mengetahui (atau makrifat atas kebenaran ayat tersebut),
bukan mengakui secara intelektual saja akan tetapi mengetahui secara
transendental.

Setiap syari'at itu mengandung hakikat dan didalam hakikat itu ada
pengetahuan atau makrifat...tidak bisa dipisahkan.

Syariat : membahas aspek dalil atau nash, seperti aqimush shalata wa
atuz zakata (dirikanlah shalat. dan bayarlah zakat ( An nisa': 77 )

Thariqah : membahas aspek praktis dan kesempurnaannya, bagaimana
takbir yang baik, rukuk yang baik, sujud yang baik serta mengatur
perjalanan rohani agar tidak menyimpang dari shalat.

Hakikat : membahas aspek ruhiyah, masalah hikmah atau dampak dari
pelaksanaan syariat, seperti dalam "inna shalata tanha anil fahsyai
wal munkar", sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan
mungkar" (Al Ankabut :45), untuk itu bagi orang yang shalat namun ia
tidak mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka orang
tersebut tidak mendapatkan hakikat dari shalat, sehingga Allah
mengkritik peshalat dalam surat Al Maun : 4-6) :

"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) oang-orang
yang lalai dari shalatnya, yaitu orang-orang yang berbuat riya"

Ma'rifat : adalah orang yang telah mengalami keadaan shalat
tersebut secara transenden, orang yang merasakan manisnya iman, ...
orang yang merasakan kelezatan shalat dan orang yang mengetahui
tentang Allah (makrifatullah)

Ilmu makrifat adalah ilmu yang membahas masalah sifat, asma, af'al
dan dzat Allah.

Dengan demikian sangatlah tidak relevan jika istilah-istilah itu
menjadikan ummat berpecahan, ... yang mungkin terjadi adalah,
perbedaan pengalaman dalam mejalani syariat tsb. Ada yang merasa
bahwa syariat itu memberikan dampak kepada jiwanya sehingga hatinya
menjadi damai, ... ada sebagian orang tidak merasakan apa-apa dalam
bersyariat, bahkan syariat itu menjadi beban bagi dirinya. Perbedaan
itu seharusnya menjadi koreksi bagi kita semua ....benarkah syariat
itu
memberikan dampak dalam jiwa ? Benarkah Allah itu mengabulkan do'a-
do'a kita jika dilakukan dengan jiwa yang tulus ? dst.

Mengapa kita menjadi marah jika ada orang yang menceritakan
pengalamannya, tentang dzauq, tentang dikabulnya doa, ... bahkan
banyak orang menuduh sesat dan bid'ah. Padahal itu adalah hasil jerih
payahnya bertaqarrub kepada Allah. Dan itu merupakan karunia Allah.
Dia akan menunjuki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.

Mudah-mudahan kita selalu dalam bimbingan Allah , hati kita tetap
satu dalam iman.

Salam

Abu Sangkan

>>>><<<<<

"Ya Allah, Ajari Kami Untuk Selalu Ingat Kepada- Mu, Bersyukur &
Khusyu'
Beribadah"
(Al Hadits)
>>>><<<<<
»»  READMORE...

Senin, 02 Mei 2011

KETIKA ALLAH MENYERTAI MUJAHIDIN Reporter

Reporter : M. Lili NA/Herry N
Pertolongan Allah selalu datang dari arah yang tak terduga. Dalam sebuah
haditsnya Rosulullah pernah bersabda, "Jika seorang muslim telah dalam
keadaan terdesak, itu adalah sebuah tanda pertolongan Allah akan segera
tiba." Dan sejarah telah memberi bukti, banyak riwayat para sahabat yang
mengisahkan keajaiban-keajaiban yang diturunkan Allah kala mereka dalam
kondisi yang terjepit hampir tak berdaya.


Al Baihaqi meriwayatkan sebuah hadits tentang keluh kesah pasukan kafir
saat menghadapi tentara-tentara Islam. Mereka mengatakan, "Ketika kami
bertempur dengan pasukan Muhammad, dan telah kami hunus pedang untuk
menyerangnya, tiba-tiba muncul orang-orang berwajah tampan. Mereka kemudian
berkata pada kami:

"Kalian orang-orang buruk rupa, menyingkirlah." Setelah itu kamipun
mengalami kekalahan yang telak dari pasukan Muhammad."

Mungkinkah orang-orang tampan dalam riwayat Al Baihaqi itu malaikat yang
turun dan diperintah Allah untuk membantu tegaknya Islam" Kenapa tidak. Tak
ada yang tak mungkin bagi Allah. Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha
Menepati Janji untuk menolong agama-Nya. Dan pertolongan Allah turun dengan
banyak cara.

Ath Thabrani juga mengeluarkan riwayat lain tentang karomah yang dialami
para sahabat. Ia mendengar Ibnu Mas"ud berkata tentang jumlah musuh yang
tampak sedikit di mata pasukan Islam dalam perang Badar. Karena kurang
yakin, ia kemudian bertanya pada seorang sahabat yang ada disampingnya,
"Apakah engkau juga melihat, jumlah mereka yang hanya tinggal tujuh puluh
orang saja"" "Jumlah mereka kira-kira sekitar seratus orang," jawab sahabat
itu. Karena mereka saling berselisih tentang jumlah musuh yang dihadapinya,
maka dicarilah seorang tawanan kafir dan ditanya perihal jumlah pasukan
musuh yang dibawa. "Jumlah kami seribu orang," jawab tawanan itu.
Subhanallah, Allah menanamkan keberanian dalam dada pasukan Islam dengan
cara yang ajaib, tak terduga. Coba bayangkan, dalam pandangan pasukan Islam
Allah menjadikan pasukan musuh yang jumlahnya hampir ribuan menjadi hanya
tujuh puluh orang saja. Pasukan mana yang tak berkobar semangatnya jika
menghadapi musuh yang jumlahnya cuma dalam hitungan puluhan. Tak cuma cara
seperti itu. Riwayat berikut ini juga membuktikan bahwa Allah senantiasa
bersama hamba-hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya. Ketika perang Khandaq,
penduduk Madinah hampir-hampir saja gugur karena kelaparan. Pasukan kafir
Quraisy yang mengepung Madinah membloklir jalur distribusi makanan untuk
penduduk Madinah. Bahkan ada di antara penduduk Madinah yang telah memasak
terompahnya sendiri untuk dimakan, hal yang sama juga terjadi pada pasukan
muslim dan Rosulullah.

Suatu ketika salah seorang sahabat merasa iba pada keadaan Rosulullah yang
kelaparan dan berinisiatif menyembelih seekor kambing muda. Dengan
sembunyi-sembunyi kambing muda itu dimasaknya dan dengan sembunyi-sembunyi
pula ia mengundang Rosulullah untuk menyantap gulai kambing muda itu. Tapi
apa yang terjadi, Rosulullah justru memanggil seluruh pasukan muslim dan
orang yang ada untuk ikut menikmati bersama-sama. Kontan saja tuan rumah
diserang kekhawatiran yang luar biasa. "Mana cukup makanan ini untuk orang
seluruh Madinah," demikian gelisahnya dalam hati.

Kemudian setelah semua orang berbaris dan berkumpul, Rosulullah di depan
bejana masakan mengangkat tangan dan berdoa. Maka satu lagi mukjizat
diperlihatkan Allah pada hamba-Nya. Makanan itu cukup untuk seluruh orang
di Madinah dan masih meninggalkan sisa.

Cerita sejenis juga pernah diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jabir bin
Abdulllah ra. Kala itu orang-orang muslim mengadukan pada Rosulullah bahwa
mereka dalam keadaan kekurangan dan kelaparan. Kemudian Rosulullah
bersabda, "Semoga Allah menganugerahkan makanan pada kalian." Tiba-tiba
setelah kami tiba di pinggir pantai air laut pasang dan ikan-ikan besar
keluar seakan dilemparkan ke daratan. "Kami mengambil separuh dari badan
ikan itu membakarnya sampai kami kenyang," tutur Jabir ra. Cerita yang tak
kurang dahsyat juga pernah terjadi ketika Rosulullah dalam medan peperangan
Hunain. Ath Thabrani meriwayatkan, Al Harits pernah berkata, "Pada waktu
perang Hunain aku melihat Rosulullah ditinggalkan para sahabat kecuali al
Abbas bin Abdul Muthalib dan Abu Sufyan bin Al Harits. Kemudian Rosulullah
menaburkan debu ke muka orang-orang musyrik dan karena itu mereka kalah.
Yang terlihat oleh orang-orang musyrik saat itu bukan segenggam tanah atau
debu, melainkan batu-batu dan pepohonan yang berlari memburu." Kisah yang
agak unik terjadi pada Hanzalah, salah seorang sahabat Rosulullah. Dalam
perang Uhud Hanzalah berhadapan dengan Abu Sufyan, ketika Hanzalah hampir
memenangkan pertempurannya dengan Abu Sufyan, tiba-tiba datang Syaddad bin
Al Aswad yang datang membantu Abu Sufyan. Akhirnya Hanzalah pun gugur
sebagai seorang syahid.

Ketika pertempuran usai Rosulullah memeriksa barisan pasukannya. Mengecek
siapa yang gugur dan siapa pula yang terluka, sampai beliau tiba pada
tempat tergeletaknya jenazah Hanzalah. Ada yang aneh pada jenazah Hanzalah,
sekujur tubuh jenazah itu basah kuyup seperti habis dimandikan. "Rekan
kalian ini dimandikan oleh para malaikat," sabda Rosulullah ketika menemui
hal itu. Kemudian Rosulullah memerintahkan salah seorang sahabatnya datang
ke rumah Hanzalah untuk mencari tahu apa yang terjadi sebelum Hanzalah
berangkat ke medan jihad. Ketika istri Hanzalah diberitahu perihal suami
dan menanyakan apa yang sebelumnya terjadi, istri Hanzalah menjawab, "Ia
langsung pergi ketika ketika mendegar seruan jihad dikumandangkan, padahal
ia dalam keadaan junub." Mendengar hal itu Rosulullah pun bersabda, "Karena
itulah ia dimandikan oleh para malaikat."

Berbagai karomah yang terjadi pada zaman sahabat dan tabi"in juga dialami
para mujahidin setelah mereka. Jihad Afghanistan mengusir beruang merah
komunis Uni Soviet mencatat banyak peristiwa karomah yang dialami para
mujahidin. Satu contoh kecil, Dr. Abdullah Azzam, salah seorang panglima
mujahidin Afghan yang terkenal, menulis sebuah buku khusus berjudul "Ayatur
Rahman fi Jihadil Afghan" (Tanda-tanda Kekuasaan Allah dalam Jihad
Afghanistan). Ragam keajaiban banyak terjadi dan dialami mujahidin Afghan.
Seorang mujahidin bernama Abdulmannan menceritakan pengalaman yang dialami
salah seorang rekannya. "Dalam sebuah pertempuran di batas desa, seorang
mujahid bernama Amirjan dan musuh berhasil menghalau pasukan mujahid dan
memasuki desa. Kemudian putra Amirjan yang masih berumur tiga tahun keluar
rumahnya dengan membawa korek api lalu menghadap tank musuh yang sedang
berjalan. Komandan pasukan musuh bertanya apa maksud anak kecil itu
menghadap tanknya. "Si kecil ini hendak membakar tank kita dengan korek
apinya," kata sang bawahan. Subhanllah, anak sekecil itu diberikan
keberanian yang luar biasa menghadapi musuh.

Bentuk keberanian lain yang dikaruniakan Allah pada para mujahidin Afghan
juga tercermin pada kisah di bawah ini. Ketika pasukan musuh dengan
persenjataan lengkap dan tank-tanknya mengepung sebuah masjid yang
dijadikan tempat berlindung para mujahidin. Kemudian datanglah seorang
wanita ke depan masjid dan berdoa, "Ya Allah, apabila Engkau akan
memberikan kekalahan pada para mujahidin yang ada di dalam sana. Maka
jadikanlah aku sebagai tumbal untuk menyelamatkan mereka," tutur wanita
dengan berani, padahal dua hari lagi ia akan melangsungkan pernikahannya.
Benar saja, wanita itu tewas diberondong peluru tentara musuh dan para
mujahidin bisa menyelamatkan diri. Zaman berkembang begitu pula dengan
keajaiban yang Allah turunkan. Kalau di zaman sahabat pasukan musuh bisa
dikalahkan dengan lemparan tanah dan debu, bentuk keajaiban yang dialami
mujahidin Afghan berbeda lagi.

Maulawi salah seorang komandan mujahidin Afghan menuturkan keajaiban yang
dialaminya. Suatu ketika di daerah Syathura, mujahidin yang hanya
berkekuatan 25 orang digempur oleh musuh yang berjumlah 2000 orang.
Pertempuran sengit terjadi selama empat jam, dengan kemenangan di pihak
mujahidin. Musuh yang tewas sebanyak 80 orang dan 26 tertawan. Pada salah
seorang tawanan Maulawi bertanya, "Kenapa kalian cepat sekali menyerah""
Kemudian sang tawanan itu berkata, "Pasukan tuan dengan senapan mesin
buatan Amerika menghujani kami dari empat penjuru mata angin, bagaimana
kami bisa menang dalam pertempuran."

Padahal yang terjadi adalah, Maulawi dan pasukannya hanya memakai senapan
sederhana, bukan meriam apalagi senapan mesin buatan Amerika. Dan ia hanya
menyerang dari satu arah, bukan empat arah. Jauh-jauh hari sebelum tragedi
Afghan terjadi, Allah telah berjanji dalam Al Qur"an, bahwa malaikat akan
datang membantu kaum muslimin, seperti yang telah diturunkan Allah dalam
perang Badar dan diabadikan dalam Al Qur"an. "Ingatlah (Muhammad) tatkala
Tuhanmu mewahyukan kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku bersama dengan
kalian, karenanya, tabahkanlah (hati/semangat) orang-orang yang beriman.
Aku akan letakkan di hati orng-orang yang kafir itu rasa takut (ngeri),
pancunglah leher-leher mereka dan pukul persendiannya (tangan dan kaki)
mereka." (QS. Al-Anfal: 12) Kisah lain dituturkan langsung oleh mujahid
muslim asal Waihahu, Muhammad Banda. Mujahid yang kini tergolek di RS Cipto
Mangunkusumo itu mengaku pernah menghadapi pasukan merah yang memberondong
tubuhnya. "Saya ditembak pakai senjata rentetan. Udah tujuh tembakan tapi
saya tidak apa-apa." Menurut Banda, para mujahidin umumnya memang tidak
mudah ditembak dan dilukai oleh musuh. Tapi bila mereka sudah emosi, lalu
memaki mengeluarkan kata-kata kotor, ia menjadi lemah. Hal ini juga
diketahui oleh pasukan merah. Sehingga menurut Banda, "Mereka memancing
kita dengan kata-kata kotor, menghina agama, nabi kita dihina, supaya kita
emosi, lalu kita marah dan kita balas memaki." Banda punya pengalaman
menarik, ketika ia dikepung di sebuah masjid. Pasukan merah melemparkan bom
rakitan dalam jarak dekat. Waktu itu, Banda hanya berlindung di balik drum.
Ketika bom meledak, drum itu terlempar tinggi dan hancur berkeping. Tapi
anehnya, tak secuilpun tubuhnya terluka. "Alhamdulillah tak apa-apa, cuma
tanda titik-titik merah pada badan," kenang Banda.

Yang diceritakan Banda juga disaksikan oleh dr. Andhika Rachman, salah
seorang relawan tim medis MER-C yang bertugas di Maluku Utara. Selama
bertugas, dr. Andhika banyak menyaksikan kejadian luar biasa yang tak bisa
dinalar dengan akal manusia. Salah satunya, ketika ia mengobati seorang
pasien yang terluka akibat panah di tubuhnya. Belum selesai diobati, sang
pasien sudah memaksa untuk turun lagi ke medan jihad. "Ayo dok, tolong
sembuhkan saya segera. Biar saya balik lagi ke sana..." ujar sang pasien.
Yang lebih hebat lagi, kisah Andhika, ada seorang anak perempuan berusia 11
tahun. Dia sampai mengancam orang tuanya, ketika tidak mengizinkan dia
untuk berjihad. "Dia ngomong, kalau Bapak Ibu tidak mengizinkan saya
berjihad saya akan bunuh diri. Sekarang dia menjadi salah satu pemimpin
pasukan jihad, kalau tidak salah, pasukan Jailolo," ujar Andhika.

Kisah lain juga dituturkan oleh seorang mujahidin Maluku bernama Bakrie
Ohorella (27) yang kini dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta. Bagian dada
dan lambungnya tertembus peluru pasukan merah. Tapi dengan ringan ia
berkomentar, "Hasil operasi ini saya serahkan pada Allah. Kalau memang ajal
saya tiba, saya ikhlas." Ia seperti tak terluka parah. Hanya terkadang
mengeluh napasnya menjadi sesak akibat luka di dadanya.

Bakrie juga bercerita bagaimana Allah sering kali menurunkan pertolongan
berupa kekuatan dan keberanian pada dirinya. Tak jarang ia turun ke medan
tanpa membawa sepucuk senjatapun. "Saya sedang duduk-duduk di rumah lalu
mendengar Ahuru diserang, tanpa pikir panjang saya langsung berangkat.
Allah panggil saya untuk jihad," tandasnya. Masih menurut Bakri, pasukan
merah sering kali merasa gentar jika telah mendengar kaum muslim sudah
mengumandangkan takbir dengan lantang. "Rata-rata mereka takut kalau
mendengar kita takbir. Mereka gemetar, tapi kalau lihat TNI mereka berani."
Kini Bakrie terbaring di ranjang rumah sakit yang bersih, di saat-saat ia
sendiri dadanya sering dihunjam rasa kerinduan untuk terjun lagi berjihad
bersama saudara-saudaranya di Ambon. "Kita mau pergi perang lagi, tapi
orang banyak bilang jangan. Saya nggak tahan, sepertinya mau aja ke medan
pertempuran. Saya rindu, seakan-akan jihad itu istri saya," tutur Bakrie
berkaca-kaca.

Benarlah apa yang dijanjikan Allah SWT, bahwa tak ada yang bisa menundukkan
hamba-Nya yang bersungguh-sungguh berjihad. "Jika kalian sabar dan taqwa,
walaupun mereka (pasukan musuh) datang pada kalian secara tiba-tiba
sekarang juga, Tuhan kalian akan mengirim bala bantuan kepada kalian dengan
lima ribu (pasukan) malaikat penyerbu." (QS. Ali Imran: 125)

Al-Qurthubi menafsirkan Ali Imran ayat 125 tersebut, "Bahwa tiap pasukan
muslimin yang sabar dan pasrah pada Allah SWT akan mendapat bantuan pasukan
malaikat, yang akan berjihad bersama mereka. Karena Allah SWT telah
menetapkan malaikat sebagai pasukan mujahidin sampai hari kiamat." Al-Hasan
berkata, "Lima ribu pasukan malaikat itu bagian tak terpisahkan dari
pasukan mujahidin sampai hari kiamat." (Al-Qurthubi, IV/194)

Berbelas abad kemudian keajaiban berulang di Maluku Utara, di Ternate
tepatnya. Setelah dengan biadab pasukan merah membantai dan membumihangus
kaum muslimin dan perkampungannya, banyak saksi mata bercerita tentang
sebuah keajaiban. Terlihat dua orang wanita berwajah bersih berjilbab rapi
memimpin sepasukan untuk balas menyerang. Mereka mengobarkan semangat kaum
muslimin untuk berjuang. Alhasil, perkampungan pasukan merah dan rumah
salah seorang pemimpinnya dapat direbut oleh kaum muslim.

Pertempuran pun usai, anehnya saat semua telah reda dua orang wanita dan
pasukannya yang terlihat memimpin tadi tak ditemukan. Inikah pasukan
malaikat yang Allah janjikan".
»»  READMORE...

Nama-Nama Ashabul Kahfi

Maxalmena (atau: Maksalmina, Maxalmina, Makh shalmina, Maq Shalmaina, Mixilmina) adalah salah satu nama yang diambil dari sejarah Aulia 7 (Al Qur'an, Surah Al Kahfi) atau disebut juga dengan Ashabul Kahfi. Yaitu kisah 7 pemuda yang tertidur lelap didalam gua selama 309 tahun, untuk melarikan diri dari kekejaman raja Dikyanus.


Menurut beberapa sejarahwan Islam, ketujuh pemuda tersebut bernama: Maksalmina, Martinus, Kastunus, Bairunus, Danimus, Yathbunus dan Thamlika. Serta seekor anjing bernama Kithmir, yang dipercaya sebagai satu-satunya anjing yang masuk Surga.
»»  READMORE...

'Perayaan' Kematian Osama bin Laden Menyakitkan

Senin, 2 Mei 2011 15:16 wib
 
JAKARTA - Rakyat Amerika Serikat bergembira ria menanggapi pidato Presiden Barack Obama tentang tewasnya Osama bin Laden dalam sebuah serangan militer di Pakistan.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Bulan Bintang (PBB) BM Wibowo menilai perayaan seperti ini menyakitkan. Bukan karena dunia mendukung terorisme, tapi karena dilakukan oleh rakyat AS, negara yang menebar teror di berbagai belahan bumi.

“Bahkan bila dijumlah, korban yang dianggap sebagai akibat dari tindakan Osama, belum sebanding dengan korban agresi tentara Amerika Serikat dan sekutunya. Berapa orang ditewaskan tentara AS di Afghanistan, Iraq, Libya? Lalu berapa pula korban tindakan Israel di Palestina yang didukung AS? Amerika Serikat harusnya mawas diri mengapa banyak dimusuhi,” ungkapnya melalui rilis kepada okezone di Jakarta, Senin (2/5/2011).

Terlepas dari kontroversi atas tindakan Osama, sambung dia, keberanian melawan hegemoni dan standar ganda AS diperlukan. Sebab memang tidak ada negara manapun yang melakukan hal itu saat ini, kecuali Iran dan Venezuela dalam skala terbatas.

“Dominasi tanpa kontrol jelas tidak sehat, sebagaimana pemerintah tanpa oposisi.
Bila tidak lagi ada yang peduli terhadap ketimpangan karena superioritas AS, maka bersiap-siaplah untuk menuai kekecewaan lanjutan, terutama di Timur Tengah dan sekitarnya,” tandasnya.

Tewasnya orang nomor satu di jaringan Al Qaeda, Osama bin Laden, membuat jaringan itu justeru semakin eksis.

Pasalnya, jaringan tersebut sudah mengancam, jika Osama bin Laden tewas atau tertangkap, maka Al Qaeda akan menghancurkan reaktor-reaktor nuklir Amerika beserta sekutu-sekutunya, utamanya di wilayah Timur Tengah.
»»  READMORE...

Kamis, 28 April 2011

Manfaat Membaca Al Qur'an

Berdasarkan hasil riset universitas Al Azhar, membaca Al Qur'an dapat meningkatkan kinerja otak dan mempertajam ingatan sampai dengan 80% karena ada 3 aktivitas yang baik bagi otak, yaitu melihat, mendengar dan melafadzhkan (membaca). Waktu terbaik untuk membaca Al Qur'an adalah setelah shalat terutama shubuh dan maghrib. Pada kedua waktu tersebut, otak berada dalam keadaan fresh karena adanya pergantian waktu dari terang ke gelap dan dari gelap ke terang.

Ayo kita giatkan membaca dan belajar Al Qur'an agar bisa menjadi umat yang cerdas dan juga bertaqwa..Amiin
»»  READMORE...

Senin, 25 April 2011

Pohon Menjadi Saksi Pengislaman seorang Badui

Abu Abdullah An-Naisaburi (Hakim) telah memberitakan pula dari Ibnu Umar ra. katanya: Semasa kami bersama dengan Rasulullah SAW dalam suatu perjalanan, tiba-tiba kami ditemui oleh seorang Arab badui. Apabila kami berhampiran dengan badui itu, berkata Rasulullah SAW kepadanya: "Hendak ke mana, wahai teman?!". "Hendak kembali ke kampungku",jawab badui itu. "Mahukah engkau jika aku tunjukkanmu kepada yang baik?". "Apa itu?", tanya si badui. "Engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah saja, yang Esa, tiada sekutu baginya, dan bahwa Muhammad itu adalah hambanya dan UtusanNya",jawab Rasulullah SAW. "Siapa yang menjadi saksi atas apa yang engkau katakan itu?", tanya badui itu. "Engkau mahukan saksi? Engkau tak percaya kepadaku?!". "Ya, kerana aku tak kenal padamu!", jawab badui itu. "Baiklah", jawab Rasulullah SAW lagi. "Cukupkah jika pohon itu menjadi saksi?!", sambil beliau menunjuk kepada sebatang pohon yang berdekatan dengan karni. "Pohon menjadi saksi?", mata badui itu terbelalak, dia tertawa. Maka Rasulullah SAW pun memanggil pohon yang tumbuh di lereng lembah bukit itu supaya datang. Lalu pohon itu pun datang menyeret dirinya satu-satu hingga berdiri di hadapan badui itu. Dan beliau meminta kepadanya supaya menyaksikan bahwa apa yang dikatakan beliau itu adalah benar dan betul. Pohon itu lalu bersaksi dengan jelas, kemudian dia kembali semula ke tempatnya di lereng bukit itu. Orang badui itu terperanjat, dan tidak terkata-kata lagi. Kami juga merasa heran, namun begitu kami tahu yang berlaku itu adalah tanda mukjizat Rasulullah SAW. "Kalau begitu, aku percaya kepadamu!", jawab badui itu. Dia pun kembali ke kampungnya, sambil berkata, "Nanti, jika kaumku mengikutku, akan aku bawa mereka semua kepadamu". "Kalau tidak?". "Kalau tidak, aku sajalah yang akan datang kepadamu, dan duduk denganmu!"
(Al-Bidayah Wan-Nihayah 6:125; Majma'uz-Zawa'id 8:292)
»»  READMORE...

Sabtu, 23 April 2011

Imam bukhori


Imam Bukhori r.a. (194-256 H / 810-870 M)

Posted by redaksi On 19 June 2007 4 Commented
Imam Bukhori adalah salah satu dari enam tokoh penghimpun hadits sahih yang paling terkenal, yaitu: Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Tirmizi, Imam Nasa’i, dan Imam Ibn Majah.
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardizbah. Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail, terkenal kemudian sebagai Imam Bukhari, lahir di Bukhara pada 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M), cucu seorang Persia bernama Bardizbah. Kakeknya, Bardizbah, adalah pemeluk Majusi, agama kaumnya. Kemudian putranya, al-Mughirah, memeluk Islam di bawah bimbingan al-Yaman al Ja’fi, gubernur Bukhara. Pada masa itu Wala dinisbahkan kepadanya. Karena itulah ia dikatakan “al-Mughirah al-Jafi.”

Ayah beliau, Ismail, seorang ulama besar ahli hadits. Ia belajar hadits dari Hammad ibn Zayd dan Imam Malik. Riwayat hidupnya telah dipaparkan oleh Ibn Hibban dalam kitab As-Siqat, begitu juga putranya, Imam Bukhari, membuat biografinya dalam at-Tarikh al-Kabir. Ayah Bukhari disamping sebagai orang berilmu, ia juga sangat wara’ (menghindari yang subhat/meragukan dan haram) dan takwa. Diceritakan, bahwa ketika menjelang wafatnya, ia berkata: “Dalam harta yang kumiliki tidak terdapat sedikitpun uang yang haram maupun yang subhat.” Dengan demikian, jelaslah bahwa Bukhari hidup dan terlahir dalam lingkungan keluarga yang berilmu, taat beragama dan wara’. Tidak heran jika ia lahir dan mewrisi sifat-sifat mulia dari ayahnya itu.
Ia dilahirkan di Bukhara setelah salat Jum’at. Tak lama setelah bayi yang baru lahr itu membuka matanya, iapun kehilangan penglihatannya. Ayahnya sangat bersedih hati. Ibunya yang saleh menagis dan selalu berdo’a ke hadapan Tuhan, memohon agar bayinya bisa melihat. Kemudian dalam tidurnya perempuan itu bermimpi didatangi Nabi Ibrahim yang berkata: “Wahai ibu, Allah telah menyembuhkan penyakit putramu dan kini ia sudah dapat melihat kembali, semua itu berkat do’amu yang tiada henti-hentinya.” Ketika ia terbangun, penglihatan bayinya sudah normal. Ayahnya meninggal di waktu dia masih kecil dan meninggalkan banyak harta yang memungkinkan ia hidup dalam pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Dia dirawat dan dididikl oleh ibunya dengan tekun dan penuh perhatian.
Keunggulan dan kejeniusan Bukhari sudah nampak semenjak masih kecil. Allah menganugerahkan kepadanya hati yang cerdas, pikiran yang tajam dan daya hafalan yang sangat kuat, teristimewa dalam menghafal hadits. Ketika berusia 10 tahun, ia sudah banyak menghafal hadits. Pada usia 16 tahun ia bersama ibu dan abang sulungnya mengunjungi berbagai kota suci. Kemudian ia banyak menemui para ulama dan tokoh-tokoh negerinya untuk memperoleh dan belajar hadits, bertukar pikiran dan berdiskusi dengan mereka. Dalam usia 16 tahun, ia sudah hafal kitab sunan Ibn Mubarak dan Waki, juga mengetahui pendapat-pendapat ahli ra’yi (penganut faham rasional), dasar-dasar dan mazhabnya.
Rasyid ibn Ismail, abangnya yang tertua menuturkan, pernah Bukhari muda dan beberapa murid lainnya mengikuti kuliah dan ceramah cendekiawan Balkh. Tidak seperti murid lainnya, Bukhari tidak pernah membuat catatan kuliah. Ia dicela membuang waktu dengan percuma karena tidak mencatat. Bukhari diam tidak menjawab. Pada suatu hari, karena merasa kesal terhadap celaan yang terus-menerus itu, Bukhari meminta kawan-kawannya membawa catatan mereka. Tercenganglah mereka semua karena Bukhari ternyata hapal di luar kepala 15.000 haddits, lengkap terinci dengan keterangan yang tidak sempat mereka catat.
Tahun 210 H, Bukhari berangkat menuju Baitullah untuk menunaikan ibadah haji, disertai ibu dan saudaranya, Ahmad. Saudaranya yang lebih tua ini kemudian pulang kembali ke Bukhara, sedang dia sendiri memilih Mekah sebagai tempat tinggalnya. Mekah merupakan salah satu pusat ilmu yang penting di Hijaz. Sewaktu-waktu ia pergi ke Madinah. Di kedua tanah suci itulah ia menulis sebagian karya-karyanya dan menyusun dasar-dasar kitab Al-Jami’as-Sahih dan pendahuluannya.
Ia menulis Tarikh Kabir-nya di dekat makam Nabi s.a.w. dan banyak menulis pada waktu malam hari yang terang bulan. Sementara itu ketiga buku tarikhnya, As-Sagir, Al-Awsat dan Al-Kabir, muncul dari kemampuannya yang tinggi mengenai pengetahuan terhadap tokoh-tokoh dan kepandaiannya memberikan kritik, sehingga ia pernah berkata bahwa sedikit sekali nama-nama yang disebutkan dalam tarikh yang tidak ia ketahui kisahnya.
Kemudian ia pun memulai studi perjalanan dunia Islam selama 16 tahun. Dalam perjalanannya ke berbagai negeri, hampir semua negeri Islam telah ia kunjungi sampai ke seluruh Asia Barat. Diceritakan bahwa ia pernah berkata: “Saya telah mengunjungi Syam, Mesir, dan Jazirah masing-masing dua kali, ke basrah empat kali, menetap di Hijaz (Mekah dan Madinah) selama enam tahun dan tak dapat dihitung lagi berapa kali saya mengunjungi Kufah dan Baghdad untuk menemui ulama-ulama ahli hadits.”  Pada waktu itu, Baghdad adalah ibu kota negara yang merupakan gudang ilmu dan ulama. Di negeri itu, ia sering menemui Imam Ahmad bin Hambal dan tidak jarang ia mengajaknya untuk menetap di negeri tersebut dan mencelanya karena menetap di negeri Khurasan.
Dalam setiap perjalanannya yang melelahkan itu, Imam Bukhari senantiasa menghimpun hadits-hadits dan ilmu pengetahuan dan mencatatnya sekaligus. Di tengah malam yang sunyi, ia bangun dari tidurnya, menyalakan lampu dan menulis setiap masalah yang terlintas di hatinya, setelah itu lampu di padamkan kembali. Perbutan ini ia lakukan hampir 20 kali setiap malamnya. Ia merawi hadits dari 80.000 perawi, dan berkat ingatannya yang memang super jenius, ia dapat menghapal hadits sebanyak itu lengkap dengan sumbernya.
Kemasyuran Imam Bukhari segera mencapai bagian dunia Islam yang jauh, dan kemanapun ia pergi selalu di elu-elukan. Masyarakat heran dan kagum akan ingatanya yang luar biasa. Pada tahun 250 H. Imam Bukhari mengunjungi Naisabur. Kedatangannya disambut gembira oleh para penduduk, juga oleh gurunya, az-Zihli dan para ulama lainnya. Imam Muslim bin al-Hajjaj, pengarang kitab as-Sahih Muslim menceritakan: “Ketika Muhammad bin Ismail dating ke Naisabur, aku tidak pernah melihat seorang kepala daerah, para ulama dan penduduk Naisabur memberikan sambutan seperti apa yang mereka berikan kepadanya.” Mereka menyambut kedatangannya dari luar kota sejauh dua atau tiga marhalah (± 100 km), sampai-sampai Muhammad bin Yahya az-Zihli berkata: “Barang siapa hendak menyambut kedatangan Muhammad bin Ismail besok pagi, lakukanlah, seebab aku sendiri akan ikut menyambutnya. Esok paginya Muhammad bin Yahya az-Zihli, sebagian ulama dan penduduk Naisabur menyongsong kedatangan Imam Bukhari, ia pun lalu memasuki negeri itu dan menetap di daerah perkampungan orang-orang Bukhara. Selama menetap di negeri itu, ia mengajarkan hadits secara tetap. Sementara itu, az-zihli pun berpesan kepada para penduduk agar menghadiri dan mengikuti pengajian yang diberikannya. Ia berkata: “Pergilah kalian kepada orang alim yang saleh itu, ikuti dan dengarkan pengajiannya.”
Tak lama kemudian terjadi fitnah terhadap Imam bukhari atas perbuatan orang-orang yang iri dengki. Mereka meniupkan tuduhannya kepada Imam Bukhari sebagai orang yang berpendapat bahwa “Al-Qur’an adalah makhluk.” Hal inilah yang menimbulkan kebencian dan kemarahan gurunya, az-Zihli kepadanya, sehingga ia berkata: “Barang siapa berpendapat lafadz-lafadz Al-Qur’an adalah makhluk, maka ia adalah ahli bid’ah. Ia tidak boleh diajak bicara dan majelisnya tidak boleh di datangi. Dan barang siapa masih mengunjungi majelisnya, curigailah dia.” Setelah adanya ultimatum tersebut, orang-orang mulai menjauhinya. Pada hakikatnya, Imam Bukhari terlepas dari fitnah yang dituduhkan kepadanya itu. Diceritakan, seorang berdiri dan mengajukan pertanyaan kepadanya: “Bagaimana pendapat Anda tentang lafadz-lafadz Al-Qur’an, makhluk ataukah bukan?” Bukhari berpaling dari orang itu dan tidak mau menjawab kendati pertanyaan itu diajukan sampai tiga kali. Tetapi orang tersebut terus mendesaknya, maka ia menjawab: “Al-Qur’an adalah kalam Allah, bukan makhluk, sedangkan perbuatan manusia adalah makhluk dan fitnah merupakan bid’a.” Yang dimaksud dengan perbuatan manusia adalah bacaan dan ucapan mereka. Pendapat yang dikemukakan Imam Bukhari ini, yakni dengan membedakan antara yang dibaca dengan bacaan, adalah pendapat yang menjadi pegangan para ulama ahli tahqiq dan ulama salaf. Tetapi dengki dan iri adalah buta dan tuli.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Bukhari pernah berkata: “Iman adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang. Al-Qur’an adalah kalam Allah, bukan makhluk. Sahabat Rasulullah SAW. yang paling utama adalah Abu Bakar, Umar, Usman kemudian Ali. Dengan berpegang pada keyakinan dan keimanan inilah aku hidup, aku mati dan dibangkitkan di akherat kelak, insya Allah.” Demikian juga ia pernah berkata: “Barang siapa menuduhku berpendapat bahwa lafadz-lafadz Al-Qur’an adalah makhluk, ia adalah pendusta.”  Az-Zahli benar-benar telah murka kepadanya, sehingga ia berkata: “Lelaki itu (Bukhari) tidak boleh tinggal bersamaku di negeri ini.” Oleh karena Imam Bukhari berpendapat bahwa keluar dari negeri itu lebih baik, demi menjaga dirinya, dengan hrapan agar fitnah yang menimpanya itu dapat mereda, maka ia pun memutuskan untuk keluar dari negeri tersebut.
Setelah keluar dari Naisabur, Imam Bukhari pulang ke negerinya sendiri, Bukhara. Kedatangannya disambut meriah oleh seluruh penduduk. Untuk keperluan itu, mereka mengadakan upacara besar-besaran, mendirikan kemah-kemah sepanjang satu farsakh (± 8 km) dari luar kota dan menabur-naburkan uang dirham dan dinar sebagai manifestasi kegembiraan mereka. Selama beberapa tahun menetap di negerinya itu, ia mengadakan majelis pengajian dan pengajaran hadits.
Tetapi kemudian badai fitnah dating lagi. Kali ini badai itu dating dari penguasa Bukhara sendiri, Khalid bin Ahmad az-Zihli, walaupun sebabnya timbul dari sikap Imam Bukhari yang terlalu memuliakan ilmu yang dimlikinya. Ketika itu, penguasa Bukhara, mengirimkan utusan kepada Imam Bukhari, supaya ia mengirimkan kepadanya dua buah karangannya, al-Jami’ al-Sahih dan Tarikh. Imam Bukhari keberatan memenuhi permintaan itu. Ia hanya berpesan kepada utusan itu agar disampaikan kepada Khalid, bahwa “Aku tidak akan merendahkan ilmu dengan membawanya ke istana. Jika hal ini tidak berkenan di hati tuan, tuan adalah penguasa, maka keluarkanlah larangan supaya aku tidak mengadakan majelis pengajian. Dengan begitu, aku mempunyai alas an di sisi Allah kelak pada hari kiamat, bahwa sebenarnya aku tidak menyembunyikan ilmu.” Mendapat jawaban seperti itu, sang penguasa naik pitam, ia memerintahkan orang-orangnya agar melancarkan hasutan yang dapat memojokkan Imam Bukhari. Dengan demikian ia mempunyai alas an untuk mengusir Imam Bukhari. Tak lama kemudian Imam Bukhari pun diusir dari negerinya sendiri, Bukhara. Imam Bukhari, kemudian mendo’akan tidak baik atas Khalid yang telah mengusirnya secara tidak sah. Belum sebulan berlalu, Ibn Tahir memerintahkan agar Khalid bin Ahmad dijatuhi hukuman, dipermalukan di depan umum dengan menungang himar betina. Maka hidup sang penguasa yang dhalim kepada Imam Bukhari itu berakhir dengan kehinaan dan dipenjara.
Imam Bukhari tidak saja mencurahkan seluruh intelegensi dan daya ingatnnya yang luar biasa itu pada karya tulisnya yang terpenting, Sahih Bukhari, tetapi juga melaksanakan tugas itu dengan dedikasi dan kesalehan. Ia selalu mandi dan berdo’a sebelum menulis buku itu. Sebagian buku tersebut ditulisnya di samping makan Nabi di Madinah. Imam Durami, guru Imam Bukhari, mengakui keluasan wawasan hadits muridnya ini: “Di antara ciptaan Tuhan pada masanya, Imam Bukharilah agaknya yang paling bijaksana.”
Suatu ketika penduduk Samarkand mengirim surat kepada Imam Bukhari yang isinya meminta ia supaya menetap di negeri mereka. Maka kemudian ia pergi untuk memenuhi permohonan mereka. Ketika perjalanannya sampai di Khartand, sebuah dsa kecil yang terletak dua farsakh sebelum Samarkand, dan desa itu terdapat beberapa familinya, ia pun singgah terlebih dahulu untuk mengunjungi mereka. Tetapi di desa itu Imam Bukhari jatuh sakit hingga menemui ajalnya. Ia wafat pada malam Idul Fitri tahun 256 H. (31 Agustus 870 M), dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Sebelum meninggal dunia, ia berpesan bahwa jika meninggal nanti jenazahnya agar dikafani tiga helai kain, tanpa baju dalam dan tidak memakai sorban. Pesan itu dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat setempat. Jenazahnya dikebumikan lepas dzuhur, hari raya Idul Fitri, sesudah ia melewati perjalanan hidup panjang yang penuh dengan berbagai amal yang mulia. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya.
Pengembaraannya ke berbagai negeri telah mempertemukan Imam Bukhari dengan guru-guru yang berbobot dan dapat dipercaya, yang mencapai jumlah sangat banyak. Diceritakan bahwa dia menyatakan: “Aku menulis hadits yang diterima dari 1.080 orang guru, yang semuanya adalah ahli hadits dan berpendirian bahwa iman adalah ucapan dan perbuatan.” Di antara guru-guru besar itu adalah
1. Ali ibn al-Madini,
2. Ahmad ibn Hanbal,
3. Yahya ibn Ma’in,
4. Muhammad ibn Yusuf al-Faryabi,
5. Maki ibn Ibrahim al-Bakhi,
6. Muhammad ibn Yusuf al-Baykandi dan
7. Ibn Rahawaih.
Guru-guru yang haditsnya diriwayatkan dalam kitab Sahih-nya sebanyak 289 orang guru. Karena kemasyurannya sebagai seorang alim yang super jenius, sangat banyak muridnya yang belajar dan mendengar langsung haditsnya dari dia. Tak dapat dihitung dengan pasti berapa jumlah orang yang meriwayatkan hadits dari Imam Bukhari, sehingga ada yang berpendapat bahwa kitab Sahih Bukhari didengar secara langsung dari dia oleh sembilan puluh ribu (90.000) orang (Muqaddimah Fathul-Bari, jilid 22, hal. 204). Di antara sekian banyak muridnya yang paling menonjol adalah
1. Muslim bin al-Hajjaj,
2. Tirmizi,
3. Nasa’i,
4. Ibn Khuzaimah,
5. Ibn Abu Dawud,
6. Muhammad bin Yusuf al-Firabri,
7. Ibrahim bin Ma’qil al-Nasafi,
8. Hammad bin Syakr al-Nasawi dan
9. Mansur bin Muhammad al-Bazdawi.
Empat orang yang terakhir ini merupakan yang paling masyur sebagai perawi kitab Sahih Bukhari.
Dalam bidang kekuatan hafalan, ketajaman pikiran dan pengetahuan para perawi hadits, juga dalam bidang ilat-ilat hadits, Imam Bukhari merupakan salah satu tanda kekuasaan (ayat) dan kebesaran Allah di muka bumi ini. Allah telah mempercayakan kepada Bukhari dan para pemuka dan penghimpun hadits lainnya, untuk menghafal dan menjaga sunah-sunah Nabi kita Muhammad SAW. Diriwayatkan, bahwa Imam Bukhari berkata: “Saya hafal hadits di luar kepala sebanyak 100.000 buah hadits sahih, dan 200.000 hadits yang tidak sahih.”
Mengenai kejeniusan Imam Bukhari dapat dibuktikan pada kisah berikut. Ketika ia tiba di Baghdad, ahli-ahli hadits di sana berkumpul untuk menguji kemampuan dan kepintarannya. Mereka mengambil 100 buah hadits, lalu mereka tukar-tukarkan sanad dan matannya (diputar balikkan), matan hadits ini diberi sanad hadits lain dan sanad hadits lain dinbuat untuk matan hadits yang lain pula. 10 orang ulama tampil dan masing-masing mengajukan pertanyaan sebanyak 10 pertanyaan tentang hadits yang telah diputarbalikkan tersebut. Orang pertama tampil dengan mengajukan sepuluh buah hadits kepada Bukhari, dan setiap orang itu selesai menyebutkan sebuah hadits, Imam Bukhari menjawab dengan tegas: “Saya tidak tahu hadits yang Anda sebutkan ini.” Ia tetap memberikan jawaban serupa sampai kepada penanya yang ke sepuluh, yang masing-masing mengajukan sepuluh pertanyaan. Di antara hadirin yang tidak mengerti, memastikan bahwa Imam Bukhari tidak akan mungkin mampu menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan itu, sedangkan para ulama berkata satu kepada yang lainnya: “Orang ini mengetahui apa yang sebenarnya.”  Setelah 10 orang semuanya selesai mengajukan semua pertanyaannya yang jumlahnya 100 pertanyaan tadi, kemudian Imam Bukhari melihat kepada penanya yang pertama dan berkata: “Hadits pertama yang anda kemukakan isnadnya yang benar adalah begini; hadits kedua isnadnya yang benar adalah beginii”
Begitulah Imam Bukhari menjawab semua pertanyaan satu demi satu hingga selesai menyebutkan sepuluh hadits. Kemudian ia menoleh kepada penanya yang kedua, sampai menjawab dengan selesai kemudian menoleh kepada penanya yang ketiga sampai menjawab semua pertanyaan dengan selesai sampai pada penanya yang ke sepuluh sampai selesai. Imam Bukhari menyebutkan satu persatu hadits-hadits yang sebenarnya dengan cermat dan tidak ada satupun dan sedikitpun yang salah dengan jawaban yang urut sesuai dengan sepuluh orang tadi mengeluarkan urutan pertanyaanya. Maka para ulama Baghdad tidak dapat berbuat lain, selain menyatakan kekagumannya kepada Imam Bukhari akan kekuatan daya hafal dan kecemerlangan pikirannya, serta mengakuinya sebagai “Imam” dalam bidang hadits.
Sebagian hadirin memberikan komentar terhadap “uji coba kemampuan” yang menegangkan ini, ia berkata: “Yang mengagumkan, bukanlah karena Bukhari mampu memberikan jawaban secara benar, tetapi yang benar-benar sangat mengagumkan ialah kemampuannya dalam menyebutkan semua hadits yang sudah diputarbalikkan itu secara berurutan persis seperti urutan yang dikemukakan oleh 10 orang penguji, padahal ia hanya mendengar pertanyaan-pertanyaan yang banyak itu hanya satu kali.”Jadi banyak pemirsa yang heran dengan kemampuan Imam Bukhari mengemukakan 100 buah hadits secara berurutan seperti urutannya si penanya mengeluarkan pertanyaannya padahal beliau hanya mendengarnya satu kali, ditambah lagi beliau membetulkan rawi-rawi yang telah diputarbalikkan, ini sungguh luar biasa.
Imam Bukhari pernah berkata: “Saya tidak pernah meriwayatkan sebuah hadits pun juga yang diterima dari para sahabat dan tabi’in, melainkan saya mengetahui tarikh kelahiran sebagian besar mereka, hari wafat dan tempat tinggalnya. Demikian juga saya tidak meriwayatkan hadits sahabat dan tabi’in, yakni hadits-hadits mauquf, kecuali ada dasarnya yang kuketahui dari Kitabullah dan sunah Rasulullah SAW.”
Dengan kedudukannya dalam ilmu dan kekuatan hafalannya Imam Bukhari sebagaimana telah disebutkan, wajarlah jika semua guru, kawan dan generasi sesudahnya memberikan pujian kepadanya. Seorang bertanya kepada Qutaibah bin Sa’id tentang Imam Bukhari, ketika menyatakan : “Wahai para penenya, saya sudah banyak mempelajari hadits dan pendapat, juga sudah sering duduk bersama dengan para ahli fiqh, ahli ibadah dan para ahli zuhud; namun saya belum pernah menjumpai orang begitu cerdas dan pandai seperti Muhammad bin Isma’il al-Bukhari.”
Imam al-A’immah (pemimpin para imam) Abu Bakar ibn Khuzaimah telah memberikan kesaksian terhadap Imam Bukhari dengan mengatakan: “Di kolong langit ini tidak ada orang yang mengetahui hadits, yang melebihi Muhammad bin Isma’il.” Demikian pula semua temannya memberikan pujian. Abu Hatim ar-Razi berkata: “Khurasan belum pernah melahirkan seorang putra yang hafal hadits melebihi Muhammad bin Isma’il; juga belum pernah ada orang yang pergi dari kota tersebut menuju Irak yang melebihi kealimannya.”
Al-Hakim menceriakan, dengan sanad lengkap. Bahwa Muslim (pengarang kitab Sahih), dating kepada Imam Bukhari, lalu mencium antara kedua matanya dan berkata: “Biarkan saya mencium kaki tuan, wahai maha guru, pemimpin para ahli hadits dan dokter ahli penyakit (ilat) hadits.” Mengenai sanjungan diberikan ulama generasi sesudahnya, cukup terwakili oleh perkataan al-Hafiz Ibn Hajar yang menyatakan: “Andaikan pintu pujian dan sanjungan kepada Bukhari masih terbuka bagi generasi sesudahnya, tentu habislah semua kertas dan nafas. Ia bagaikan laut tak bertepi.”
Imam Bukhari adalah seorang yang berbadan kurus, berperawakan sedang, tidak terlalu tinggi juga tidak pendek; kulitnya agak kecoklatan dan sedikit sekali makan. Ia sangat pemalu namun ramah, dermawan, menjauhi kesenangan dunia dan cinta akhirat. Banyak hartanya yang disedekahkan baik secara sembunyi maupun terang-terangan, lebih-lebih untuk kepentingan pendidikan dan para pelajar. Kepada para pelajar ia memberikan bantuan dana yang cukup besar. Diceritakan ia pernah berkata: “Setiap bulan, saya berpenghasilan 500 dirham,semuanya dibelanjakan untuk kepentingan pendidikan. Sebab, apa yang ada di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal.”
Imam Bukhari sangat hati-hati dan sopan dalam berbicara dan dalam mencari kebenaran yang hakiki di saat mengkritik para perawi. Terhadap perawi yang sudah jelas-jelas diketahui kebohongannya, ia cukup berkata: “Perlu dipertimbangkan, para ulama meninggalkannya atau para ulama berdiam diri tentangnya.” Perkataan yang tegas tentang para perawi yang tercela ialah: “Haditsnya diingkari.”
Meskipun ia sangat sopan dalam mengkritik para perawi, namun ia banyak meninggalkan hadits yang diriwayatkan seseorang hanya karena orang itu diragukan. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa ia berkata: “Saya meninggalkan 10.000 hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang perlu dipertimbangkan, dan meninggalkan pula jumlah yang sama atau lebih, yang diriwayatkan perawi yang dalam pandanganku, perlu dipertimbangkan.”
Selain dikenal sebagai ahli hadits, Imam Bukhari juga sebenarnya adalah ahli dalam fiqh. Beberapa referensi menyebutkan bahwa beliau mengikut madzhab Syafi’i. Diantara guru beliau dalam fiqih Syafi’i adalah Iman al Humaidi, sahabat Imam Syafi’i. Juga beliau belajar fiqih dan Hadits kepada Za’farani dan Abu Tsur dan Al Karabisi, ketiganya adalah murid Imam Syafi’i Rhl. Demikian diterangkan oleh Imam Abu ‘Ashim al Abbadi dalam kitab “Thabaqat”-nya.
Beliau tidak banyak membicarakan soal fiqih, tetapi hampir semua pekerjaan beliau berkisar kepada hadits-hadits dan tidak mengambil hukum dari hadits-hadits itu. Di dalam kitab “Faidhul Qadir” syarah Jamius Shagir pada juz I halaman 24 diterangkan bahwa Imam Bukhari mengambil fiqih dari al Humaidi dan sahabat Imam Syafi’i yang lain. Imam Bukha’ri tidak mengambil hadits dari Iman Syafi’i Rhl., karena beliau meninggal dalam usia muda tapi Imam Bukhari belajar dan mengambil hadits dari murid-murid Imam Syafi’i Rhl.
Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang alim, ia juga tidak melupakan kegiatan lain yang dianggap penting untuk menegakkan Diunul Islam. Imam Bukhari sering belajar memanah sampai mahir, sehingga dikatakan bahwa sepanjang hidupnya, ia tidak pernah luput dalam memanah kecuali hanya dua kali. Keadaan itu timbul sebagai pengamalan sunah Rasul yang mendorong dan menganjurkan kaum Muslimin belajar menggunakan anak panah dan alat-alat perang lainnya. Tujuannya adalah untuk memerangi musuh-musuh Islam dan mempertahankannya dari kejahatan mereka.
Diantara hasil karya Imam Bukhari adalah sebagai berikut :
Al-Jami’ as-Sahih (Sahih Bukhari).
Al-Adab al-Mufrad.
At-Tarikh as-Sagir.
At-Tarikh al-Awsat.
At-Tarikh al-Kabir.
At-Tafsir al-Kabir.
Al-Musnad al-Kabir.
Kitab al-’Ilal.
Raf’ul-Yadain fis-Salah.
Birril-Walidain.
Kitab al-Asyribah.
Al-Qira’ah Khalf al-Imam.
Kitab ad-Du’afa.
Asami as-Sahabah.
Kitab al-Kuna.
Sekilas Tentang Kitab AL-JAMI’ AS-SAHIH (Sahih Bukhari)
Diceritakan, Imam Bukhari berkata: “Aku bermimpi melihat Rasulullah SAW.; seolah-olah aku berdiri di hadapannya, sambil memegang kipas yang kupergunakan untuk menjaganya. Kemudian aku tanyakan mimpi itu kepada sebagian ahli ta’bir, ia menjelaskan bahwa aku akan menghancurkan dan mengikis habis kebohongan dari hadits Rasulullah SAW. Mimpi inilah, antara lain, yang mendorongku untuk melahirkan kitab Al-Jami’ as-Sahih.”
Dalam menghimpun hadits-hadits sahih dalam kitabnya, Imam Bukhari menggunakan kaidah-kaidah penelitian secara ilmiah dan sah yang menyebabkan kesahihan hadits-haditsnya dapat dipertanggungjawabkan. Beliau telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meneliti dan menyelidiki keadaan para perawi, serta memperoleh secara pasti kesahihan hadits-hadits yang diriwayatkannya. Beliau senantiasa membanding-bandingkan hadits-hadits yang diriwayatkan, satu dengan yang lain, menyaringnya dan memlih has mana yang menurutnya paling sahih. Sehingga kitabnya merupakan batu uji dan penyaring bagi hadits-hadits tersebut. Hal ini tercermin dari perkataannya: “Aku susun kitab Al-Jami’ ini yang dipilih dari 600.000 hadits selama 16 tahun.” Dan beliau juga sangat hati-hati, hal ini dapat dilihat dari pengakuan salah seorang muridnya bernama al-Firbari menjelaskan bahwa ia mendengar Muhammad bin Isma’il al-Bukhari berkata: “Aku susun kitab Al-Jami’ as-Sahih ini di Masjidil Haram, dan tidaklah aku memasukkan ke dalamnya sebuah hadits pun, kecuali sesudah aku memohonkan istikharoh kepada Allah dengan melakukan salat dua rekaat dan sesudah aku meyakini betul bahwa hadits itu benar-benar sahih.”
Maksud pernyataan itu ialah bahwa Imam Bukhari mulai menyusun bab-babnya dan dasar-dasarnya di Masjidil Haram secara sistematis, kemudian menulis pendahuluan dan pokok-pokok bahasannya di Rawdah tempat di antara makan Nabi SAW. dan mimbar. Setelah itu, ia mengumpulkan hadits-hadits dan menempatkannya pada bab-bab yang sesuai. Pekerjaan ini dilakukan di Mekah, Madinah dengan tekun dan cermat, menyusunnya selama 16 tahun.
Dengan usaha seperti itu, maka lengkaplah bagi kitab tersebut segala faktor yang menyebabkannya mencapai kebenaran, yang nilainya tidak terdapat pada kitab lain. Karenanya tidak mengherankan bila kitab itu mempunyai kedudukan tinggi dalam hati para ulama. Maka sungguh tepatlah ia mendapat predikat sebagai “Buku Hadits Nabi yang Paling Sahih.”
Diriwayatkan bahwa Imam Bukhari berkata: “Tidaklah kumasukkan ke dalam kitab Al-Jami’as-Sahih ini kecuali hadits-hadits yang sahih; dan kutinggalkan banyak hadits sahih karena khawatir membosankan.”
Kesimpulan yang diperoleh para ulama, setelah mengadakan penelitian secara cermat terhadap kitabnya, menyatakan bahwa Imam Bukhari dalam kitab Sahih-nya selalu berpegang teguh pada tingkat kesahihan yang paling tinggi, dan tidak turun dari tingkat tersebut kecuali dalam beberapa hadits yang bukan merupakan materi pokok dari sebuah bab, seperti hadits mutabi dan hadits syahid, dan hadits-hadits yang diriwayatkan dari sahabat dan tabi’in.
Jumlah Hadits Kitab Al-Jami’as-Sahih (Sahih Bukhari)
Al-’Allamah Ibnus-Salah dalam Muqaddimah-nya menyebutkan, bahwa jumlah hadits Sahih Bukhari sebanyak 7.275 buah hadits, termasuk hadits-hadits yang disebutnya berulang, atau sebanyak 4.000 hadits tanpa pengulangan. Perhitungan ini diikuti oleh Al-”Allamah Syaikh Muhyiddin an-Nawawi dalam kitabnya, At-Taqrib.
Selain pendapat tersebut di atas, Ibn Hajar di dalam muqaddimah Fathul-Bari, kitab syarah Sahih Bukhari, menyebutkan, bahwa semua hadits sahih mawsil yang termuat dalam Sahih Bukhari tanpa hadits yang disebutnya berulang sebanyak 2.602 buah hadits. Sedangkan matan hadits yang mu’alaq namun marfu’, yakni hadits sahih namun tidak diwasalkan (tidak disebutkan sanadnya secara sambung-menyambung) pada tempat lain sebanyak 159 hadits. Semua hadits Sahih Bukhari termasuk hadits yang disebutkan berulang-ulang sebanyak 7.397 buah. Yang mu’alaq sejumlah 1.341 buah, dan yang mutabi’ sebanyak 344 buah hadits. Jadi, berdasarkan perhitungan ini dan termasuk yang berulang-ulang, jumlah seluruhnya sebanyak 9.082 buah hadits. Jumlah ini diluar haits yang mauquf kepada sahabat dan (perkataan) yang diriwayatkan dari tabi’in dan ulama-ulama sesudahnya.
»»  READMORE...

Kamis, 21 April 2011

Tata cara solat jenazah

Dipersembahkan kepada ghofarollahu Om Sri Wahyadi yang senin kemarin berpulang.
Begitu mengejutkan kabarnya. Saya pun ikut jemaah untuk menyolatkan beliau.
Inilah tata cara solat jenazah :
1. Niat
Shalat jenazah sebagaimana shalat dan ibadah lainnya tidak dianggap sah kalau tidak diniatkan. Dan niatnya adalah untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam agama yang lurus , dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.(QS. Al-Bayyinah : 5).
Rasulullah SAW pun telah bersabda dalam haditsnya yang masyhur :
Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan sesuai niatnya.”(HR. Muttafaq Alaihi).
Niat itu adanya di dalam hati dan intinya adalah tekad serta menyengaja di dalam hati bahwa kita akan melakukan shalat tertentu saat ini.
2. Berdiri Bila Mampu
Shalat jenazah tidak sah bila dilakukan sambil duduk atau di atas kendaraan (hewan tunggangan) selama seseorang mampu untuk berdiri dan tidak ada uzurnya.
3. Takbir 4 kali
Aturan ini didapat dari hadits Jabir yang menceritakan bagaimana bentuk shalat Nabi ketika menyolatkan jenazah.
Dari Jabi ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan jenazah Raja Najasyi (shalat ghaib) dan beliau takbir 4 kali. (HR. Bukhari : 1245, Muslim 952 dan Ahmad 3:355)
Najasyi dikabarkan masuk Islam setelah sebelumnya seorang pemeluk nasrani yang taat. Namun begitu mendengar berita kerasulan Muhammad SAW, beliau akhirnya menyatakan diri masuk Islam.
4. Membaca Surat Al-Fatihah
5. Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW
6. Doa Untuk Jenazah
Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya. (HR. Abu Daud : 3199 dan Ibnu Majah : 1947).
Diantara lafaznya yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain :
Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi.
Ada juga artikel lain yg menuliskan:
Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu.
7. Doa Setelah Takbir Keempat
Misalnya doa yang berbunyi :
Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu
(maaf pren, sms-ku kemarin tidak lengkap doanya…ini yg lengkapnya…)
8. Salam
Jadi secara urutannya adalah sebagai berikut :
1. Takbiratul Ihram seperti biasa
**Membaca Al-Fatihah
2. Takbir
** Membaca Shalawat kepada Nabi SAW : Allahumma Shalli ‘Alaa Muhamad?
3. Takbir
** Membaca Doa : Allahummaghfir lahu war-hamhu . . .
4. Takbir
** Membaca Doa : Allahumma Laa Tahrimnaa Ajrahu
Mengucap Salam
sumber : http://tausyiah275.blogsome.com/2005/11/20/tata-cara-sholat-jenazah/
»»  READMORE...